Daftar isi

Kamis, 04 Agustus 2011

Rumah Seharga 8,5 Triliun di India ini Terancam Digusur

Mukesh Ambani

Orang terkaya se-India terancam kehilangan rumah paling mahal di dunia setelah munculnya klaim bahwa tanah rumah itu dijual secara ilegal.

Mukesh Ambani, orang kesembilan terkaya di dunia, membawa istri dan tiga anaknya ke Antilia, rumah 27 lantai mereka di pinggir laut Arab, Mumbai, tahun lalu.

Rumah yang diklaim berbiaya lebih dari US$ 1 miliar (Rp 8,5 triliun) itu memiliki tiga helipad, bioskop 50 kursi, beberapa kolam renang, sebuah ballroom, enam lantai parkir untuk 160 mobil dan ruang untuk 600 staf rumah tangga.

Rumah itu dibangun untuk menandai kenaikan statusnya dari putra seorang petugas pompa bensin menjadi pria India terkaya dengan kekayaan pribadi lebih dari £ 16 miliar. Tetapi raja petrokimia itu kini bisa kehilangan rumah itu.

Mohammed Arif Naseem Khan, Menteri Urusan Minoritas Lokal, mengatakan kepada Majelis Negara bahwa plot tersebut telah dijual secara ilegal oleh badan amal anak-anak yang menjalankan panti asuhan di lokasi itu.

Dia mengatakan tanah itu dimiliki oleh Dewan Wakaf, lembaga yang mengontrol aset warisan Islam dan lembaga amal Islam di seluruh India.

Mereka telah memberikan lokasi itu ke sebuah badan amal untuk digunakan sebagai panti asuhan anak-anak muslim, tetapi Currimbhoy Ebrahim Khoja Orphanage Trust menjualnya kepada perusahaan Ambani pada 2002 seharga £ 3 juta.

Kesepakatan itu disetujui oleh komisaris badan amal, tetapi tidak oleh Dewan Wakaf yang telah mengajukan gugatan untuk memulihkan lokasi itu.

Khan mengatakan, “Kami telah menunjuk sebuah komisi penyelidikan untuk menyelidiki masalah ini dan penyelidikan itu masih berjalan.”

Keputusan untuk memanggil Biro Pusat Investigasi India (CBI) tidak akan dilakukan sampai penyelidikan ini selesai, ia menambahkan.

ND Pathan, Chief Executive dari Maharashtra Waqf Board, menyatakan penjualan itu ilegal dan baik badan amal atau komisaris badan amal itu tidak berwenang untuk mengizinkan penjualannya.
Juru bicara Ambani mengatakan sengketa itu adalah masalah antara badan amal dan Dewan Wakaf. “Itu milik wakaf,” kata dia. Anak-anak yang tinggal di rumah itu dipindahkan ke properti lain saat dijual. Badan amal itu telah membantah melakukan kesalahan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More